Sony sepertinya harus putar otak, supaya game terbarunya berjudul Concord laku di pasaran. Lantaran para analis mengatakan bahwa game ini gagal.
Beberapa pengamat mengaitkan kegagalannnya karena game ini milik Sony, dan rendahnya jumlah pemainnya di Steam saat diluncurkan. Ketika debutnya pada 23 Agustus 2024, Concord hanya mampu mengumpulkan 697 pemain yang menikmatinya secara bersamaan.

Parahnya lagi angka tersebut tidak pernah naik lagi hingga sekarang. Bahkan, saat artikel ini dibuat, jumlah gamer yang memainkan Concord di Steam hanya 58 orang.

Analis Game Discover, Sinom Carless, memperkirakan total penjualan Concord dari tanggal peluncurannya hingga 28 Agustus 2024, sekitar 10 ribu unit di Steam. Sementara di PlayStation, terjual 15 ribu unit. Tapi bisa jadi sekarang jumlahnya bertambah, meski tidak banyak.

Padahal Concord menghabiskan banyak waktu dan sumber daya manusia yang berkualitas, untuk menghadirkannya kepada para penggemar. Namun sepertinya mendatangkan game tembak-tembakan dengan formula tak jauh berbeda dari pesaingnya, tidak cukup jitu menarik hati gamer.

Selain karena milik Sony dan pemainnya yang sedikit, para analis sepakat untuk alasan lain kegagalan Concord adalah pemasarannya buruk, harga yang mahal, dan paling kritis kurangnya diferensiasi dalam genre yang sudah sering dibuat oleh pengembang lainnya.

Dari ketiga hal tersebut, mungkin bisa fokus pada salah satunya terlebih dahulu, yakni terlalu mahal. Apabila mengacu pada harga jualnya di Steam dan PlayStation Store, Concord edisi standar ditawarkan senilai Rp 579 ribu.

Sedangkan edisi deluxe lebih tinggi lagi penawarannya, yaitu Rp 879 ribu. Tentu ini dianggap mahal, mengingat pesaingnnya saja menawarkannya secara cuma-cuma alias gratis.

Bila game gratis, pemain setidaknya bisa menjajalnya langsung, dan menilai sendiri apakah permainan tersebut memang berkualitas dan layak menerima uang gamer ke depannya (membeli skin, event khusus, dan lain-lain). Tapi keadaan seperti itu tidak akan bisa dirasakan oleh gamer dari Concord.

Analis Midia Research, Rhys Elliot, menyampaikan seharusnya Concord meluncurkan versi gratisnya, atau setidaknya menjadi bagian dari PlayStation Plus. Sebab menurutnya dengan menjadikannya premium, akan membatasi jumlah pemain untuk memainkannya.

“Semakin banyak orang yang memainkan permainan, semakin menarik permainan tersebut. Efek jaringan sangat penting untuk membangun ekosistem yang sehat. Agar memiliki peluang untuk bersaing dalam genre yang sudah terlalu padat,” kata Elliot.

Concord pun dinilai tampil lebih buruk dibandingkan Redfall, game eksklusif Xbox yang menjadi kegagalan terbesar pada 2023. Apabila melihat jumlah pemainnya, Redfall lebih baik.

 

By admin